Senin, 05 Mei 2014

POTENSIOMETER


Konstruksi potensiometer
Sebuah potensiometer biasanya dibuat dari sebuah unsur resistif semi-lingkar dengan sambungan geser (penyapu). Unsur resistif, dengan terminal pada salah satu ataupun kedua ujungnya, berbentuk datar atau menyudut, dan biasanya dibuat dari grafit, walaupun begitu bahan lain mungkin juga digunakan sebagai gantinya. Penyapu disambungkan ke terminal lain. Pada potensiometer panel, terminal penyapu biasanya terletak di tengah-tengah kedua terminal unsur resistif. Untuk potensiometer putaran tunggal, penyapu biasanya bergerak kurang dari satu putaran penuh sepanjang kontak. Potensiometer "putaran ganda" juga ada, elemen resistifnya mungkin berupa pilinan dan penyapu mungkin bergerak 10, 20, atau lebih banyak putaran untuk menyelesaikan siklus. Walaupun begitu, potensiometer putaran ganda murah biasanya dibuat dari unsur resistif konvensional yang sama dengan resistor putaran tunggal, sedangkan penyapu digerakkan melalui gir cacing. Disamping grafit, bahan yang digunakan untuk membuat unsur resistif adalah kawat resistansi, plastik partikel karbon dan campuran keramik-logam yang disebut cermet. Pada potensiometer geser linier, sebuah kendali geser digunakan sebagai ganti kendali putar. Unsur resistifnya adalah sebuah jalur persegi, bukan jalur semi-lingkar seperti pada potensiometer putar. Potensiometer jenis ini sering digunakan pada peranti penyetel grafik, seperti ekualizer grafik. Karena terdapat bukaan yang cukup besar untuk penyapu dan kenob, potensiometer ini memiliki reliabilitas yang lebih rendah jika digunakan pada lingkungan yang buruk.
Potensiometer tersedia dengan relasi linier ataupun logaritmik antara posisi penyapu dan resistansi yang dihasilkan (hukum potensiometer atau taper ).
Pembuat potensiometer jalur konduktif menggunakan pasta resistor polimer konduktif yang mengandung resin dan polimer, pelarut, pelumas dan karbon. Jalur dibuat dengan melakukan cetak permukaan papua pada substrat fenolik dan memanggangnya pada oven. Proses pemanggangan menghilangkan seluruh pelarut dan memungkinkan pasta untuk menjadi polimer padat. Proses ini menghasilkan jalur tahan lama dengan resistansi yang stabil sepanjang operasi.
Pengetrim pasang PCB atau "trimpot", ditujukan untuk pengaturan yang jarang dilakukan

Potensiometer linier
Potensiometer linier mempunyap unsur resistif dengan penampang konstan, menghasilkan peranti dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal proporsional dengan jarak antara keduanya.. Potensiometer linier digunakan jika relasi proporsional diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik pusat layar osiloskop.

Potensiometer logaritmik
Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit atau dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan peranti yang resistansinya merupakan fungsi logaritmik terhadap sudut poros potensiometer.
Sebagian besar potensiometer log (terutama yang murah) sebenarnya tidak benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier untuk meniru hukum logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat dengan menggunakan potensiometer linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat mahal.
Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio, terutama sebagai pengendali volume.

Potensiometer

Potensiometer adalah salah satu varian resistor yang dapat diubah – ubah nilai resitansinya. Cara kerja dari sebuah resistor pun sebenarnya sangat sederhana. Potensiometer yang memiliki 3 buah kaki, salah satunya dihubungkan dengan sumber tegangan, kaki yang lain dihubungkan ke titik common, dan satu yang terakhir yang dapat digeser di atas bahan resistif, merupakan output resistansinya. Nilai resistansi memiliki nilai minimum di salah satu ujung, dan resitansi akan naik sampai titik maksimum di titik ujung yang lain. Kaki ke-3 dari potensiometer memberikan hasil output resistan sesuai dengan besarnya sudut ( geser ) dari kaki ke-3 terhadap kaki yang lain.
Pengguna potensiometer dapat mengatur  posisi kaki ketiga melalui kenob atau sebuah tuas. Pengaturan potensiometer dengan memutar atau menggeser kaki ketiga dapat menentukan besarnya arus yang mengalir dalam suatu sirkit elektrik / elektronik. Adapun jenis potensiometer yang ada di pasaran ada dua jenis, yakni jenis linier, dan logaritmis.
Potensiometer linier
Potensiometer linier mempunyai unsur resistif dengan penampang konstan, menghasilkan peranti dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal proporsional dengan jarak antara keduanya.. Potensiometer linier digunakan jika relasi proporsional diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik pusat layar osiloskop.
Potensiometer logaritmis
Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit atau dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan peranti yang resistansinya merupakan fungsi logaritmik terhadap sudut poros potensiometer.
Sebagian besar potensiometer log (terutama yang murah) sebenarnya tidak benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier untuk meniru hukum logaritma.Potensiometer log juga dapat dibuat dengan menggunakan potensiometer linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat mahal. Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio, terutama sebagai pengendali volume.
Potensiometer memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
  1. Harga yang murah
  2. Mudah digunakan
  3. Wide amplitude output
  4. Proven technology
  5. Passive
Selain kelebihan, potensiometer juga memiliki kekurangan, yakni :
  1. Bandwith terbatas
  2. Frictional loading, terjadinya friksi saat terjadinya perubahan nilai resistansi.
  3. Inertial loading, lamban loadingnya.
Berdasarkan sifat – sifat yang dimiliki potensiometer, maka potensiometer dapat dikategorikan sebuah transducer, karena potensiometer dapat merubah posisi menjadi suatu besaran listri, yakni nilai resistansi, yang selanjutnya dapat mempengaruhi sirkit elektrik / elektronik yang dihubungkan dengan potensiometer tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar